Black Myth: Wukong
PC Games

Black Myth: Wukong dan Perjalanan Panas Menuju Game of the Year

Nominasi Game of the Year (GOTY) selalu menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh para gamer di seluruh dunia. Tahun ini, Black Myth: Wukong berhasil masuk dalam daftar nominasi GOTY di The Game Awards 2024. Namun, kehadirannya memicu perdebatan hangat, terutama karena game ini mencetak sejarah sebagai salah satu nominasi dengan rating terendah sejak ajang ini dimulai.

Apa yang membuat Black Myth: Wukong menjadi sorotan dalam nominasi GOTY? Yuk, kita ulas lebih dalam tentang kontroversi, kelebihan, dan tantangan yang dihadapi game ini.

Skor yang Tidak Biasa untuk Kategori GOTY

Menurut data dari Metacritic dan OpenCritic, Black Myth: Wukong masing-masing mendapatkan skor 81 dan 82. Jika dibandingkan dengan standar nominasi GOTY sebelumnya, angka ini terbilang cukup rendah. Sebagai gambaran, pemenang GOTY pertama, Dragon Age: Inquisition pada tahun 2014, mencatatkan skor 85 di Metacritic dan 88 di OpenCritic. Sementara game seperti The Legend of Zelda: Breath of the Wild pernah mencetak skor luar biasa 97 pada tahun 2017.

Namun, yang membuat tahun 2024 ini berbeda adalah penurunan rata-rata skor nominasi GOTY, yang untuk pertama kalinya sejak 2021 berada di bawah 90. Hal ini menunjukkan kompetisi yang lebih longgar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Kontroversi di Balik Pengembang Game Science

Selain skor yang dianggap rendah untuk standar GOTY, Black Myth: Wukong juga menghadapi sorotan tajam karena kontroversi yang melibatkan studio pengembangnya, Game Science. Pada akhir 2023, IGN melaporkan adanya dugaan seksisme di studio tersebut. Laporan ini mencakup pernyataan misoginis dari beberapa staf, termasuk CEO Feng Ji, yang memicu diskusi panas di media sosial.

Meski isu ini tidak secara langsung terkait dengan kualitas game, hal tersebut memengaruhi citra Black Myth: Wukong di mata publik. Di satu sisi, ada kelompok yang mendukung game ini sebagai karya seni. Namun, di sisi lain, banyak yang mengkritik dan mempertanyakan apakah nominasi GOTY harus mempertimbangkan faktor di luar kualitas game.

READ  Infinity Nikki Tembus 20 Juta Pemain! Apa yang Bikin Game Ini Meledak?

Visual yang Memukau, Gameplay yang Repetitif

Bagi para kritikus, daya tarik utama Black Myth: Wukong adalah visualnya yang luar biasa. Game ini menggunakan Unreal Engine 5, yang memungkinkan penciptaan dunia yang penuh detail dan efek pencahayaan yang memanjakan mata. Dari desain karakter hingga animasi pertarungan, Black Myth: Wukong berhasil menghadirkan pengalaman visual yang mendekati sinematik.

Namun, tidak sedikit yang menganggap gameplay-nya terlalu repetitif. Pertarungan melawan musuh yang terus-menerus terasa kurang variasi, dan beberapa elemen cerita dinilai kurang mendalam. Meski demikian, banyak yang tetap mengapresiasi upaya Game Science dalam mengadaptasi mitologi klasik Tiongkok ke dalam format video game modern.

Apakah Popularitas Mengalahkan Kualitas?

Kehadiran Black Myth: Wukong di daftar nominasi GOTY memicu pertanyaan tentang kriteria seleksi The Game Awards. Apakah faktor popularitas dan dampak budaya sekarang lebih dominan dibandingkan ulasan kritis? Tren penurunan standar skor di kategori GOTY mungkin menjadi refleksi bahwa game yang memberikan pengaruh besar pada komunitas gamer juga layak mendapatkan pengakuan, meskipun tidak sempurna secara teknis.

Dalam kasus Black Myth: Wukong, game ini memang membawa dampak budaya yang cukup besar, terutama karena mengusung tema dan cerita dari mitologi Tiongkok, yang jarang diangkat dalam game berskala global.

Peluang Menang GOTY: Tipis, tapi Tidak Mustahil

Meskipun masuk nominasi adalah sebuah pencapaian besar, peluang Black Myth: Wukong untuk membawa pulang penghargaan GOTY terbilang kecil. Sejarah menunjukkan bahwa game dengan skor di bawah 85 jarang memenangkan penghargaan utama. Namun, siapa tahu? Tahun 2024 mungkin menjadi momen di mana standar baru ditetapkan.

Bagi Game Science, masuknya Black Myth: Wukong ke nominasi GOTY adalah sebuah pencapaian besar yang bisa menjadi batu loncatan untuk proyek-proyek mereka di masa depan. Terlepas dari kontroversi dan tantangan, game ini telah berhasil mencuri perhatian dunia, dan itu sendiri adalah kemenangan yang tidak bisa diremehkan.

READ  Kenalan Sama Jett: Duelist Terkeren di Valorant

Kesimpulan

Black Myth: Wukong adalah bukti bahwa sebuah game tidak harus sempurna secara teknis untuk mendapatkan pengakuan. Dengan visual yang memukau, cerita yang unik, dan dampak budaya yang signifikan, game ini telah membuktikan dirinya layak untuk masuk ke daftar nominasi GOTY.

Namun, perjalanan Black Myth: Wukong juga menjadi pengingat bagi industri game untuk terus mengevaluasi standar dan kriteria seleksi. Apakah kualitas teknis masih menjadi yang utama, atau pengaruh budaya mulai mengambil peran lebih besar?

Satu hal yang pasti, Black Myth: Wukong telah meninggalkan jejaknya di tahun 2024, dan apa pun hasil akhirnya di The Game Awards, game ini telah menciptakan perbincangan yang tidak akan segera dilupakan.

TOGELIN

IPTOGEL

HOKIJP168

IPTOGEL