EVOS Age, yang ditunjuk sebagai head coach EVOS Glory di MPL ID, mengalami musim yang sangat berat. Tim Macan Putih gagal lolos ke babak playoff dengan hasil buruk, hanya mencatatkan 3 kemenangan dari 14 pertandingan dan berakhir di dasar klasemen.
Namun, tak hanya mengevaluasi timnya, Age juga melontarkan kritik pedas kepada penyelenggara MPL ID terkait teknis pertandingan yang dianggap merugikan timnya. Dalam streaming bersama Razeboy dan KB, Age menyoroti masalah waktu koreografi tembak panah saat mengakhiri pause, yang memakan waktu lama.
Menurut Age, proses ini mengganggu fokus tim di belakang panggung. Saat kamera kembali ke game, sering kali timnya sudah berada dalam situasi tidak menguntungkan. Age juga menambahkan bahwa evaluasi pasca pertandingan menjadi lebih sulit dilakukan, karena proses replay memakan waktu lama, sementara setiap detik sangat berharga untuk memberikan feedback pada pemain.
Kritik Age ini dirasa cukup relevan oleh beberapa pihak. Pasca pertandingan, tim butuh evaluasi cepat dan jelas, tetapi gangguan teknis ini memperpanjang waktu analisis dan dapat memengaruhi keputusan taktis dalam permainan berikutnya. Age berharap MPL ID bisa memperbaiki masalah ini demi meningkatkan pengalaman tim-tim yang berlaga.
EVOS Glory dalam Krisis
Musim MPL ID kali ini benar-benar berat untuk EVOS Glory. Setelah performa buruk di MPL Season 14, di mana mereka gagal lolos ke playoff, tim yang sempat berjaya ini mengalami kemerosotan. Musim kali ini mencatat sejarah kelam untuk EVOS, di mana mereka tidak berhasil melaju ke playoff sebanyak tiga kali, yakni di Season 10, Season 12, dan kini Season 14.
Musim lalu, EVOS Glory berhasil menjadi runner-up, tetapi kali ini hasilnya benar-benar mengecewakan. Ini menunjukkan ada masalah besar yang perlu dibenahi oleh tim Macan Putih, mulai dari strategi hingga teknis.
Tantangan yang Dihadapi Age
Sebagai pelatih kepala, Steven “Age” Gunawan berhadapan dengan tekanan besar setelah timnya gagal tampil kompetitif. Ini mungkin menjadi salah satu musim terberat sepanjang karier Age. Meski demikian, Age terus memberikan dorongan kepada timnya dan tetap mencoba untuk menemukan cara agar EVOS Glory bisa bangkit di musim mendatang.
Namun, Age juga melihat bahwa bukan hanya faktor internal yang memengaruhi kinerja timnya. Masalah teknis dari MPL ID juga memberi dampak pada proses evaluasi dan strategi. Dalam streaming-nya, Age menyuarakan ketidakpuasannya tentang betapa lamanya proses koreografi yang dilakukan penyelenggara saat mengakhiri pause. Proses ini memakan waktu terlalu lama, yang menurutnya mengganggu konsentrasi dan momen penting di pertandingan.
“Kami sering kali tidak tahu apa yang terjadi ketika kamera kembali ke game, tim kami tiba-tiba sudah dalam situasi tidak menguntungkan,” ujar Age dalam streaming. Kritiknya cukup beralasan, karena kesalahan kecil dalam teknis permainan bisa berdampak besar pada keputusan taktis yang diambil selama pertandingan.
Harapan untuk MPL di Masa Depan
Kritik yang disampaikan Age sebenarnya bertujuan untuk memberikan masukan yang membangun bagi penyelenggara. Dia berharap MPL ID bisa melakukan perbaikan teknis, terutama dalam hal waktu jeda dan pengaturan kamera, agar pengalaman pertandingan menjadi lebih baik, tidak hanya untuk tim-tim yang berlaga, tetapi juga untuk penonton.
Selain itu, evaluasi tim setelah pertandingan menjadi salah satu faktor krusial dalam turnamen esports. Jika ada masalah teknis yang menghambat analisis cepat dari pelatih, hal ini bisa memengaruhi performa tim di pertandingan berikutnya. Harapannya, MPL ID dapat segera menemukan solusi yang tepat untuk masalah ini agar tim-tim peserta bisa lebih fokus pada strategi dan performa di lapangan.
EVOS Age mungkin mengalami musim yang sangat sulit, tetapi dengan kritik yang dia sampaikan, dia berharap MPL bisa menghadirkan lingkungan kompetitif yang lebih adil dan mendukung semua tim. Kini, tantangan terbesar bagi EVOS Glory adalah bangkit dari keterpurukan dan kembali menjadi tim yang dominan di MPL ID.
Pertanyaannya, apakah perubahan yang diharapkan Age akan terwujud di musim berikutnya? Waktu yang akan menjawabnya.