Metacritic merupakan situs yang dikenal luas di kalangan para gamer dan kritikus game sebagai tempat untuk melihat rating dan ulasan mengenai game dari berbagai sumber terpercaya. Banyak penggemar yang mengandalkan Metacritic untuk memutuskan apakah mereka akan membeli sebuah game atau tidak. Namun, meskipun banyak game mendapatkan pujian tinggi dan pujian kritis, ada juga game yang mendapatkan rating terendah, mencerminkan kekecewaan dan kegagalan yang besar baik dari sisi gameplay, grafik, atau mekanisme permainan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lima game dengan rating terendah di Metacritic dan mencoba memahami mengapa game-game tersebut mendapat sambutan yang begitu buruk dari para pemain dan kritikus. Meskipun beberapa dari game ini memiliki harapan besar pada awalnya, hasil akhirnya jauh dari yang diinginkan. Berikut adalah daftar game dengan rating terendah di Metacritic yang tidak bisa mencapai ekspektasi yang ada.
1. Aliens: Colonial Marines (2013)
Rating Metacritic: 43 (PC) | 35 (PS3) | 36 (Xbox 360)
Aliens: Colonial Marines adalah salah satu game yang sangat mengecewakan para penggemar waralaba Aliens, terutama setelah ekspektasi yang tinggi mengenai game ini. Game yang dikembangkan oleh Gearbox Software dan dipublikasikan oleh Sega ini dirilis setelah banyak hype yang menjanjikan pengalaman aksi yang menegangkan di dunia Aliens yang legendaris. Namun, setelah dirilis, game ini langsung menjadi bahan perbincangan karena banyaknya bug, AI musuh yang sangat buruk, dan grafik yang jauh dari ekspektasi.
Salah satu alasan utama mengapa game ini mendapatkan rating rendah adalah perbedaan besar antara trailer dan gameplay sebenarnya. Penggemar yang berharap untuk merasakan pengalaman seperti film Aliens justru dipaksa menghadapi gameplay yang membosankan dan tidak memenuhi standar teknis yang diharapkan dari sebuah game AAA. Selain itu, AI yang konyol dan misi yang tidak menarik membuat banyak pemain merasa frustrasi.
Penerimaan negatif ini mengarah pada serangkaian pembaruan yang tidak cukup untuk memperbaiki game ini secara keseluruhan. Aliens: Colonial Marines menjadi contoh buruk bagaimana ekspektasi tinggi bisa berakhir dengan kekecewaan besar.
2. ET: The Extra-Terrestrial (1982)
Rating Metacritic: 32 (Atari 2600)
Mungkin salah satu game paling terkenal dalam sejarah yang mendapatkan rating terendah adalah ET: The Extra-Terrestrial untuk Atari 2600. Dikenal sebagai salah satu game yang menyebabkan “video game crash” di tahun 1983, game ini diproduksi dengan sangat terburu-buru dan kurang persiapan. Didesain untuk memanfaatkan popularitas film E.T. the Extra-Terrestrial, Atari menghabiskan waktu yang sangat singkat untuk mengembangkan game ini, yang menyebabkan hasil akhirnya sangat mengecewakan.
Pemain harus mengendalikan E.T. dalam misi untuk menemukan bagian dari pesawat luar angkasa yang hilang, tetapi gameplay yang tidak jelas, kontrol yang buruk, dan visual yang sangat sederhana membuat banyak pemain merasa bingung dan frustrasi. Game ini dirilis begitu cepat dan dengan kualitas yang rendah, sehingga mendapat kritikan tajam dari pengulas dan penggemar. Bahkan, ET menjadi begitu buruk sampai-sampai dipandang sebagai simbol kegagalan industri video game di saat itu.
Setelah penjualannya yang sangat buruk, ribuan salinan ET yang tidak terjual akhirnya dikubur di gurun New Mexico, menciptakan legenda yang menjadi topik dokumenter.
3. Superman 64 (1999)
Rating Metacritic: 28 (Nintendo 64)
Superman 64 adalah salah satu game superhero yang paling dikenal karena kegagalannya. Dirilis untuk Nintendo 64, game ini menawarkan pengalaman bermain sebagai Superman, salah satu karakter superhero paling ikonik. Namun, kenyataannya jauh berbeda dengan harapan. Gameplay yang membosankan, kontrol yang tidak responsif, dan grafik yang buruk membuat Superman 64 menjadi bahan tertawaan di kalangan gamer.
Salah satu kritik terbesar terhadap game ini adalah tugas yang membosankan, di mana pemain harus terbang melalui cincin-cincin yang digantung di udara. Misi-misi yang diulang-ulang dan masalah kontrol yang sangat mengganggu menjadikan game ini hampir tidak bisa dimainkan dengan baik. Kritikus juga mengkritik musuh yang tidak menantang dan cerita yang terlalu tipis.
Game ini terkenal karena kesalahan desain yang mencolok dan menjadi contoh utama mengapa tidak semua game superhero bisa berhasil diadaptasi ke dalam bentuk video game. Superman 64 bertahan sebagai salah satu game terburuk dalam sejarah, dan reputasinya masih bertahan hingga hari ini.
4. Big Rigs: Over the Road Racing (2003)
Rating Metacritic: 8 (PC)
Big Rigs: Over the Road Racing mungkin adalah salah satu game dengan rating terendah yang pernah ada. Game ini adalah sebuah game balapan yang dikembangkan oleh Stellar Stone dan dipublikasikan oleh GameMill Entertainment. Dirilis pada tahun 2003, Big Rigs seharusnya menawarkan pengalaman balapan yang menyenangkan dengan truk-truk besar, tetapi kenyataannya adalah game ini penuh dengan bug, kekurangan fitur, dan gameplay yang hampir tidak ada.
Salah satu masalah terbesar dalam Big Rigs adalah ketidakmampuan game ini untuk menampilkan fisika yang benar. Truk pemain dapat bergerak sangat cepat, bahkan melaju lebih cepat dari kecepatan cahaya, dan tidak ada hambatan atau batasan untuk membuat balapan menantang. Selain itu, musuh dalam game ini juga tidak pernah menantang, karena mereka tidak pernah bisa menang, membuat game ini terasa kosong dan tidak ada tujuan.
Walaupun Big Rigs bisa dibilang sebagai contoh kegagalan game indie yang buruk, ketidakberhasilan game ini di pasar sangat menyedihkan. Game ini dipandang sebagai contoh buruk dalam pengembangan game dan seringkali dijadikan bahan ejekan di komunitas gamer.
5. Vampire: The Masquerade – Bloodlines 2 (2020)
Rating Metacritic: 45 (PC)
Vampire: The Masquerade – Bloodlines 2 adalah salah satu game yang sangat dinanti, tetapi akhirnya dirilis dengan berbagai masalah. Dikembangkan oleh Hardsuit Labs dan diterbitkan oleh Paradox Interactive, game ini adalah sekuel dari Vampire: The Masquerade – Bloodlines yang sangat dihormati. Sayangnya, masalah di belakang layar, perubahan pengembang, dan masalah teknis menyebabkan game ini tidak memenuhi ekspektasi yang sangat tinggi.
Meskipun Bloodlines 2 menjanjikan dunia yang penuh dengan cerita dan RPG yang mendalam, game ini berjuang dengan masalah teknis yang serius, termasuk bug, kinerja yang buruk, dan pengembangan cerita yang terhambat. Perubahan pengembang yang tiba-tiba juga mengganggu arah kreatif dari game ini, membuat banyak elemen terasa tidak terpadu dan tidak menyatu dengan baik.
Banyak pemain yang merasa kecewa dengan hasil akhir, mengingat bagaimana Vampire: The Masquerade – Bloodlines pertama mendapatkan sambutan yang sangat positif. Masalah teknis dan ketidakpastian dalam pengembangan membuat Bloodlines 2 jatuh dari posisi yang sangat diantisipasi menjadi sebuah kegagalan besar.
Kesimpulan
Meskipun setiap game di atas mungkin memiliki harapan besar pada awalnya, kenyataan yang mereka hadapi sangat berbeda. Faktor-faktor seperti pengembangan yang terburu-buru, desain yang buruk, atau masalah teknis yang tidak tertangani dengan baik telah menyebabkan mereka mendapat rating yang sangat rendah di Metacritic. Game-game ini, meskipun menarik di atas kertas, tidak mampu memenuhi ekspektasi penggemar dan kritikus, menjadi contoh kegagalan dalam dunia pengembangan video game.
Namun, di balik setiap kegagalan, ada pelajaran yang bisa diambil. Pengembang game kini lebih berhati-hati dalam merencanakan, menguji, dan merilis produk mereka untuk memastikan bahwa mereka tidak jatuh pada kesalahan yang sama. Bagaimanapun juga, kegagalan game-game ini tetap menjadi bagian dari sejarah game dan sering kali menjadi bahan ejekan dan diskusi menarik di kalangan komunitas gamer.